Wakil Ketua Umum Partai
Gelora Fahri Hamzah menyoroti lelang tender penggantian gorden rumah dinas
jabatan DPR RI yang dimenangi peserta dengan menawarkan harga tertinggi Rp 43,5
miliar. Fahri Hamzah meminta Ketua DPR RI Puan Maharani bertanggung jawab atas
polemik ini.
"Suruh saja Ketua DPR yang bertanggung jawab.
Jangan diam saja, dong," kata Fahri sambil menyertakan emoticon senyum
saat dihubungi, Sabtu (7/5/2022).
ebih lanjut Fahri Hamzah berbicara terkait
pimpinan DPR yang seharusnya bisa memisahkan antara pengelolaan infrastruktur
lembaga dan fungsi politiknya. Dia menyebut seharusnya DPR juga dikelola secara
fisik dan nonfisik dalam satu kesatuan lembaga.
"Pimpinan DPR harus memisahkan pengelolaan
infrastruktur lembaga dan fungsi politiknya. Harusnya Senayan itu dikelola
dalam satu kesatuan kelembagaan. Ada dua infrastrukturnya, fisik dan nonfisik.
Yang nonfisik itu fungsi keahlian," ucapnya.
Lebih lanjut, Wakil Ketua DPR periode 2014-2019
ini mengaku sedih jika ada peran pimpinan DPR di balik pengadaan gorden DPR
ini. Menurutnya, DPR seharusnya tidak mengurus persoalan gorden, melainkan
membuat UU hingga mengawasi pemerintah.
"Kalau ada (keterlibatan), agak sedih saya,
jangan terlibat. Jadi politisi di Senayan itu fokus sibuk awasi pemerintah,
bikin UU dan anggaran yang sehat. Jangan urus gorden," ujarnya
0 Komentar